Cerita Tahun 2012: Kumpul Penulis Bandung

Ini adalah kesekian kalinya saya menghadiri acara yang seru dan bermanfaat tentunya dan pengalaman baru bagi saya. Yaa, kumpul Penulis. Bahkan saya bukan seorang penulis, tapi saya mulai menyukai kegiatan menulis ini. Entah menulis curhatan di blog, nulis opini, atau bahkan nulis galau di twitter. Entah apapun itu saya mulai menyukai proses otak saya menjadi penuh akan luapan kata-kata yang ingin diungkapkan. Menulis membuat emosi saya menjadi lebih stabil. Setiap terdapat kegundahan yang sangat (lebay) atau sedih atau senang yang amat sangat, pasti saya akan mulai menulis dan menulis, dengan begitu emosi saya yang berlebh akan terkontrol dan tersalurkan dengan cara yang lebih baik karena pada dasarnya sesuatu yang berlebihan tidaklah baik bukan?

Baiklah, kemudian menuju acara 😀

Acara seminar dan workshop ini terselenggara selama 2 hari dengan 3 pembicara yang keren dan menginspirasi tentunya. Pertama adalah Bunda Tatty Elmir, lalu Baim Lebon dan Bunda Helvy Tiana Rosa. Sebenarnya nama-nama mereka terdengar sangat asing bagi saya tapi ternyata mereka mampu membuat saya terpukau selama 2 hari tersebut.

Bunda Tatty, saya senang akan salah satu pengalaman beliau yang memperjuangkan hak anak-anak terlantar, anak-anakk yang sangat kurang beruntung, dan beliau teguh dengan keyakinannya itu.

Mas Boim, siapa yang sangka bahwa dia adalah tokoh asli dari Boim yang ada dalam cerita Lupus. Bahwa Boim Lupus adalah Boim Lebon. Dan kocaknya adalah penghalang ngantuk untuk saya selama acara, dan beruntunglah teman saya (tika.red) yang berhasil dapet salah satu bukunya berjudul Sotoy. *masih ngantri baca bukunya*

Bunda Helvy, mengajarkan kita bagaimana cara menulis secara langsung. Dan prestasi beliau sangatlah wow. Beliau yang begitu gigih mengajarkan siapapun untuk bisa menulis, antah itu koki, anak jalanan, buruh pabrik, tidak bolkeh ada yang tidak bisa menulis. Dan ditangan beliau lah judul tulisan yang saya sodorkan bernilai C (what???) hahaha lucu karena judul yang saya buat juga sebenarnya aneh “Berenang di Lingkaran Api” wooooyyy, “Emangnya lumba-lumba yang lagi main sirkus??” -______-

SATU BUKU SEBELUM MATI

Tagline nya mungkin terlalu ekstrem sih, apa pentingnya bikin buku? Lagian saya juga gak terbiasa nulis, dan saya gak yakin tulisan saya akan mungkin buat dibukuin, di muat aja gak berani bayangin hehe. Tapi tapi eh tapi.. Flip-flop, pikiran saya berubah langsung. Saya harus bisa bikin minimal 1 buku yang sampai di cetak. Bahwa jika saya mati kelak, saya gak ingin hanya sekedar meninggalkan nama tapi juga karya. Saya tidak tahu apakah perjalanan hidup saya kelak akan membawa saya menjadi orang yang dikenal oleh orang banyak. Dan jika ternyata tidak, darimana orang akan mampu mengenal saya? Bagaimana orang akan mampu mengenang saya? Satu-satu nya cara adalah melalui tulisan. Curahan kata-kata dalam setiap tulisanlah yang mencerminkan kepribadian kita, menggambarkan sosok diri kita yang abadi dalam kata. You’re what you write

Leave a comment